Viu Jalin Kerjasama bersama Badan Perfilman Indonesia dengan Tandatangani Nota Kesepahaman, Visi Untuk Masa Depan Perfilman Indonesia.

,
Share this!

PORTALEVENTS.ID- Badan Perfilman Indonesia (BPI) dan Viu layanan streaming video OTT pan regional, bagian dari PCCW, baru saja menandatangani Nota Kesepahaman sebagai pernyataan komitmen untuk suatu kerjasama strategis. Kolaborasi ini berpayung pada Film-Ecosystems Indonesia Interconnectedness Project yang merupakan langkah maju dalam upaya memajukan industri film Indonesia secara terintegrasi antara ekosistem film daerah dengan ekosistem film nasional, untuk kemudian mengintegrasikannya kepada ekosistem film global, melalui kerjasama Viu.

BPI menghargai peran Viu menghadirkan hiburan Asia di Indonesia sejak 2016. Kerjasama ini juga menyangkut dukungan BPI bagi Viu dalam mengoptimalisasi berbagai inisiatif pengembangan industri perfilman lokal. seperti Viu Shorts! dan Viu Pitching Forum yang mendapat sambutan antusias dari para kreator muda di berbagai kota di Indonesia. Pengalaman dan jaringan sumber daya Viu di mancanegara, diharapkan mendukung tugas BPI dalam membawa sineas Indonesia ke pentas yang lebih luas, termasuk menciptakan berbagai peluang kerjasama pengembangan sumber daya manusia. Gunawan Paggaru mengungkapkan bahwa pertemuan ini adalah yang pertama,

“Hari ini baru pertama kali dalam sejarah industri perfilman kita duduk bareng dengan pelaku industri lainnya. Termasuk kehadiran Bupati, dari hilirnya, dari industrinya. Ini ga pernah terjadi. ini baru, ini sejarah. Kenapa?ya, memang mungkin dulu kita melihat film itu hanya dari satu sisi saja, sementara potensinya cukup bagus. Ini menjadi satu kebanggaan, artinya satu capaian yang menurut saya mudah-mudahaan industri film ke depannya dengan adanya kolaborasi seperti ini. Contoh dengan forum ini viu dengan Bupati, ini kerjaan BPI untuk mengintegrasikan potensi-potensi yang ada, kurang lebih gitu aja”, ungkap Gunawan Paggaru Ketua Umum Badan Perfilman Indomesia saat sesi interview setelah penandatangan MoU di Gedung Film Kantor BPI, Jakarta (7/8).

Nota Kesepahaman ini adalah juga bentuk tindak-lanjut BPI bersama Viu atas lawatan Ibu Angela Tanoesoedibjo. Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ke Republik Korea pada bulan Juli 2023 lalu, di mana Viu berkomitmen untuk mendukung ko-produksi antara produser Indonesia dengan produser Korea dalam memproduksi 3 serial drama romantik, travel documentary dan documentary drama yang direncanakan terlaksana sebelum Desember 2023, dan mengambil lokasi pengambilan gambar di 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas, yaitu Likupang, Labuan Bajo, Mandalika, Borobudur dan Toba. Untuk kemudian dipromosikan di 16 negara pasar Viu. Avijit Dutta, selaku country manager viu berujar,

“Kenapa viu?karena kita berdiri untuk Asia. Kita memiliki value dan tumbuh dengan perilaku yang baik. Saat kita hadir di Indonesia, kita melihat Indonesia adalah negeri yang indah. Kita merasa tersentuh. Kita perlu berkolaborasi dengan industri lain. Kita perlu belajar dari korea, Hongkong, Thailand. Konten mereka sudah mengglobal dengan mengeksplor semua bidang, konten, talent, lokasi. Begitu pula di Indonesia kita akan mengeksplor itu semua agar konten kita dapat mengglobal juga”, ungkap Avijit.

Hadir menyaksikan penanda-tanganan ini: Deputi Bidang Industri dan Investasi Kementerian PAREKRAF/BEKRAF, beserta jajaran PAREKRAF/BEKRAF yaitu Direktur Manajemen Investasi, Direktur Komunikasi Pemasaran, Direktur Musik, Film dan Animasi serta Direktur Aplikasi, Permainan, Televisi dan Radio.

“Saya hadir disini sebagai perwakilan dari Kementrian Parekraf untuk menyaksikan penandatangan kerjasama antara VIiu, BPI, dan Bupati Minahasa. Saya berharap dengan kerjasama ini bisa membangun ekosistem tidak hanya Viu atau Minahasa saja, juga untuk daerah-daerah lainnya yang memiliki tempat yang bagus agar bisa menjadi destinasi wisata yang banyak dikunjungi wisatawan”, ujar Pak Syaifullah Agam perwakilan dari Kemenparekraf

Bupati dan Wakil Bupati Minahasa Utara turut hadir menyaksikan penanda-tanganan Nota Kesepahaman ini sebagai dukungan kepada Viu atas rencana syuting serial-serial pertama dari 3 ko-produksi tersebut di atas. yang akan mengambil tempat di Kawasan Ekonomi Khusus Likupang dan Minahasa Utara. Bupati Minahasa Utara Joune Ganda, memaparkan pencegahan dampak negatif dalam hal ini timbulnya sampah dengan meningkatnya wisatawan yang berkunjung ke destinasi wisata Minahasa Utara,

“Jadi memang pariwisata yang kita kembangkan khususnya di Likupang ini adalah jenis pariwisata Sustainable Tourism (Pariwisata yang berkelanjutan). Ini kita lakukan dengan tetap menjaga lingkungan. Termasuk kawasan yang dikembangkan untuk Kawasan Ekonomi Khusus adalah memperhatikan sekali soal sampah, termasuk menggunakan EBT (Energi Baru Terbarukan) juga kita implementasikan disana. Pendekatannya apabila sudah terlalu banyak wisatawan yang datang antisipasinya adalah dengan mengobarkan wisatawan berkualitas. Bahwa wisatawan yang datang pertama ia bertanggung agar tidak membuang sampah sembarangan, mereka juga harus menjaga alam lingkungan yang ada di sekitarnya. Kami juga mem-back up dengan beberapa regulasi, seperti perda tentang sanitasi. Selain itu juga kami juga berkolaborasi, bekerjasama dengan LSM-LSM yang tetap peduli dengan lingkungan termasuk pengelolaan bank sampah. Dimana menjadi sampah ini lahan untuk menghasilkan uang”, papar Joune Ganda Bupati Minahasa Utara menutup sesi one on one interview